Megathrust Berpotensi menghancurkan Jakarta

Belakangan ini isu tentang akan adanya Megathrust mulai menjadi perhatian masyarakat khususnya yang berada di Ibukota Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa Jakarta akan terkena dampak gempa terus menerus dari patahan sekitarnya. hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada acara Diskusi antara BMKG dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudi Suhendar, hal ini dikemukakan untuk menanggapi isu Megathrust. Rudi mengatakan gempa yang rentan mengguncang Indonesia disebabkan oleh subduksi (megathrust) yang merupakan tempat terbentuknya gunung berapi dan gempa.

Isu yang beredar bahwa akan terjadi megathrust sebesar 8,7 skala richter, gempa tersebut sebesar gempa yang mengakibatkan tsunami beberapa tahun yang lalu. Menurut Peta Sumber Gempa Nasional 2017 yang diterbitkan oleh pemerintah melalui Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), zona yang berpotensi memunculkan gempa megathrust di Jawa berada di tiga lokasi, yaitu wilayah perairan Selat Sunda, wilayah selatan perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah serta segmen Jawa Timur-Bali.

Jika megathrust tersebut terjadi ada kemungkinan akan mengakibatkan kerusakan yang lumayan parah khususnya di wilayah Jakarta. dengan demikian Dwikora Karnawati menyarankan agar mitigasi bencana juga membahas soal bangunan-bangunan yang ada di Jakarta dan menghimbau agar pemerintah membuat regulasi agar semua bangunan memenuhi aspek mitigasi seperti ada nya tempat berlindung dan jalur evakuasi.

Gempa yang terjadi pada 23 Februari 2018 dapat dirasakan guncangannya cukup besar, terlebih lagi jika megathrust terjadi. namun hal ini tidak jadikan sebuah kepanikan dan ketakutan yang luar biasa, lebih baik jika diambil sebagai pelajaran untuk meningkatkan sigap dan memperkuat mitigasi bencana kita agar dapat menghindari dampak yang lebih besar jika terjadi.